Langsung ke konten utama

PEMBELAJARAN PADA “ZONE OF PROXIMAL DEVELOPMENT (ZPD)”

 

PEMBELAJARAN PADA “ZONE OF PROXIMAL DEVELOPMENT (ZPD)”

REFLEKSI MATERI MK PERSPPEKTIF SOSIO-KULTURAL TOPIK 4

Putri Cahyaningsih


https://images.app.goo.gl/zf4z9zcwjPT8w3Lu5

            Keberagaman merupakan suatu hal yang harus kita hargai, perbedaan dalam setiap diri individu yang kita temui hendaknya dapat kita terima dengan besar hati. Keberagaman yang dimilki oleh setiap individu dapat muncul dan kita temui di berbagai situasi dan kondisi. Misalnya saja dalam bidang pendidikan, dalam bidang pendidikan nantinya akan kita temui lebih banyak perbedaan yang dibawa oleh siswa ke dalam kelas. Dalam materi topik 4 ini membahas mengenai Zone of proximal Development (ZPD) adalah daerah antara tingkat perkembangan sesunguhnya yang didefinisikan sebagai kemampuan memecahkan masalah secara mandiri maupun dengan bantuan orang lain (Sari, 2018). Dalam pembelajaran ZPD ini siswa dapat memetakan kemampuan mana yang akan ingin dikembangkan dengan bantuan orang lain dan dengan usahannya sendiri. Kesulitan belajar siswa merupakan gangguan yang disebabkan oleh beberapa faktor (internal dan eksternal), berkaitan dengan ketidakmampuan belajar siswa yang mengakibatkan siswa tidak menguasai fakta, konsep, prinsip dan keterampilan dengan baik pada pelajaran tertentu, sehingga menunjukkan prestasi belajar yang rendah (Yunus, 2022).

            Sebelum memulai topik pembahasan topik 4 ini yang saya pikirkan yakni bagaimana topik ini dapat mempengaruhi proses pembelajaran peserta didik, karena seperti yang kita ketahui topik ini tidak akan jauh dari topik sebelumnya yang membahas mengenai karakteristik dari setiap peserta didik. Namun setelah mempeajari topik 4 ini yang saya pelajari dari topik ZPD ini yakni mengenai perkembangan pengetahuan peserta didik yang dapat ditingkatkan dengan bantuan atau campur tangan dari Guru atau pendidik. Karena dapat dilihat peserta didik tidak dapat memecahkan masalahnya sendiri, maka perlu juga di terapkan konsep scaffolding kepada peserta didik. Terdapat permsalahan pada peserta didik yang dapat ditingkatkan dengan bantuan orang lain dan ada juga yang dapat dikembangakan dengan usahannya sendiri.

Ruang kolaborasi merupakan wadah saya dan rekan saya dalam bertukar pendapat dan argument. Pembahasan yakni apa itu konsep ZPD dalam pembelajaran, pandangan dari setiap rekan saya di kelompok mengenai kesiapannya dalam menerapkan ZPD dalam pembelajaran, Persamaan dan perbedaan pandangan tentang Pembelajaran pada ‘Zone of Proximal Development (ZPD)’ yang mempengaruhi proses pendidikan yang dimiliki, Persamaan dan perbedaan pandangan tentang mengajar mengajar dengan memperhatikan Pembelajaran pada ‘Zone of Proximal Development (ZPD)’ yang pada peserta didik yang dimiliki. Menurut pandangan kelompok kami, teori yang dikembangkan oleh Vygotsky yaitu Zone of Proximal Devlopment (ZPD) sangat berpengaruh terhadap proses pendidikan dan pembelajaraan karena pada proses pembelajaran ini siswa harus mampu menggali potensi pada diri mereka sendiri sehingga dapat mencapai tugas-tugas perkembangannya secara optimal dengan pendampingan guru ataupun orang dewasa yang berkompeten.

Pandangan Masing-masing Anggota kelompok yakni dapat disimpulkan sebagai berikut. Seorang pendidik harus memahami pembelajaran yang berbasis ZPD karena sangat menguntungkan pendidik dalam memberikan pembelajarannya. Siswa siswi akan mencapai tingkatan terendah dalam belajar yakni dengan mandiri dan tingkatan tertinggi belajar siswa/i adalah dengan bantuan instruktur/pendidik. Jika pelajaran diberikan begitu saja sehingga tidak tepat pada ZPD siswa (terlalu mudah atau sebaliknya terlalu sulit) maka siswa tidak akan mengalami proses belajar yang optimal dan tidak memungkinkan siswa/i mendapatkan pengetahuan yang maksimal. Maka dari itu seorang pendidik harus siap memetakan dan mengetahui ZPD peserta didik dan akan memudahkan pendidik dalam memberikan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan siswa. ZPD sangat membantu seorang pendidik dalam memetakan kondisi dan karakteristik peserta didik. Maka mading-masing dari anggota kami sangat siap dalam menerapkan ZPD dalam pembelajaran.

Persamaan dan perbedaan pandangan tentang Pembelajaran pada ‘Zone of Proximal Development (ZPD)’ yang mempengaruhi proses pendidikan yang dimiliki.
Persamaannya yakni setiap peserta didik dalam mencapai tuntasnya setiap tugas perkembangan, proses penyelesaian masalah akan membutuhkan bantuan baik dari orangtua, guru, teman sebaya. Sedangkan perbedaannya yaitu Zone of Proximal dapat diterapkan melalui scaffolding dimana bantuan tersebut diberikan kepada peseta didik melalui sesorag yang dianggap lebih ahli ata kompeten dala bidangnya, dikarenakan dalam ZPD dikenal kemapuan potensial dan juga kemapuan actual. Vygotsky memandang bahwa peserta didik dalam belajar tidak perlu kesiapan sehingga dapat dianggap sebagai proses aktif.

Persamaan dan perbedaan pandangan tentang mengajar mengajar dengan memperhatikan Pembelajaran pada ‘Zone of Proximal Development (ZPD)’ yang pada peserta didik yang dimiliki. Mengajar pada umumnya dan mengajar dengan memperhatikan Zone of Proximal Development adalah berupa kegiatan transfer of knowledge dan transfer of value yang ingin disampaikan oleh guru dalam pembelajaran dan pemberian layanan. Terkadang, dalam pengajaran secara umum, guru hanya memberikan ilmunya tanpa memahami daya tangkap dan kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan tugasnya. Namun, dalam konsep mengajar dengan memahami ZPD, lebih memperhatikan pada tingkat kemampuan peserta didik untuk mencapai atau memenuhi tugas-tugas yang diberikan. Pengetahuan yang sudah dimiliki oleh peserta didik akan mempengaruhi proses belajar dan juga dapat mempengaruhi hasil belajarnya. Di dalam langkah-langkah pembelajaran, para guru juga sering melakukan pretest. Hal tersebut bertujuan untuk mengetahui pemahaman awal para peserta didik tentang hal yang akan dipelajari.

Hal baru yang saya pelajari yakni mengenai konsep ZPD ini yang sebelumnya saya belum pernah mendapatkan materi ini. Hal yang saya pahami dan berubah sebelum dan setelah memahami topik ini yakni mengenai pemetakan kemampuan dan pengetahuan peserta didik yang perlu kita bantu agar dapat berkembang secara baik, karena hal tersebut merupakan permasalahan yang terjadi pada peserta didik. yang ingin saya pelajari lagi yakni mengenai proses dan cara yang baik serta contoh nyata dalam implementasi konsep ZPD ini pada anak. Hal yang saya pelajari dari koneksi antar materi adalah pentingnya memahami peserta didik sebelum memberikan layanan BK, karena setiap mata kuliah juga mempelajari mengenai pentingnya memahami peserta didik sebelum memeberikan layanan BK bagi guru BK dan memberikan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik.

Manfaat topik ini bagi seorang pendidik yakni sangat penting, karena dengan memahami konsep ZPD ini akan membantu pendidik/guru BK sesuai dalam meberikan layanan/pembe;lajaran kepada setiap peserta didik. Karena dengan itu, kita dapat melihat dan mengidentifikasi suatu permasalahan yang dimiliki oleh setiap peserta didik secara lebih spesifik. Kesiapan saya, saya nilai di posisi yang masih perlu belajar lagi, karena saya masih perlu menambah relasi/diskusi dalam meningkatkan potensis diri menajdi seorang guru profesional. Hambatan dalam penyelesaian topik ini yakni terdapat beberapa istilah yang sulit dipahami dan dikembangkan. Tetapi hal tersebut dapat saya minimalisir dengan memperbanyak diskusi dengan rekan maupun dosen, bertanya mengenai materi yang kurang jelas dan belajar denganberbagai sumber yang ada.

Refleksi Materi PPG PRAJAB GEL.2 (Bimbingan dan Konseling)

Sumber:

Sari, R. (2018). IMPLEMENTASI KONSEP ZONE OF PROXIMAL DEVELOPMENT ( ZPD) MENURUT VYGOTSKY PADA PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DALAM TINJAUAN PENDIDIKAN ISLAM. INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI BENGKULU.

Yunus, A. M. (2022). Scaffolding Mereduksi Kesulitan Siswa. Jurnal Pendidikan Dan Pengajaran, 2, 42–52.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendekatan, Strategi, Metode, dan Teknik Pembelajaran yang Diterapkan Sebagai Scaffolding pada ZPD

  Pendekatan, Strategi, Metode, dan Teknik Pembelajaran yang Diterapkan Sebagai Scaffolding pada ZPD Refleksi Materi Perspektif Sosiso-Kultural Topik 5 Putri Cahyaningsih Kesulitan belajar siswa merupakan gangguan yang disebabkan oleh beberapa faktor (internal dan eksternal), berkaitan dengan ketidakmampuan belajar siswa yang mengakibatkan siswa tidak menguasai fakta, konsep, prinsip dan keterampilan dengan baik pada pelajaran tertentu, sehingga menunjukkan prestasi belajar yang rendah (Yunus, 2022) . Kesulitan belajar ini secara simultan mengakibatkan rendahnya motivasi belajar, terlihat dari kurangnya upaya belajar yang berorientasi pada proses dan kinerja serta nilai rata-rata hasil belajar yang rendah (Hasmidyani & Firmansyah, 2016) . Pada Awal sebelum pembelajaran ini dimulai, yang saya pikirkan sebelum memulai topik ini yakni saya mempelajari terlebih dahulu mengenai ZPD pada peserta didik pada topik sebelumnya. Dan saya memikirkan pada topik ini saya akan memaham...

PERSPEKTIF SOSIAL, BUDAYA, EKONOMI, POLITIK DALAM PEMBELAJARAN

  PERSPEKTIF SOSIAL, BUDAYA, EKONOMI, POLITIK DALAM PEMBELAJARAN Refleksi MK Sosio-Kultural Topik 4 Putri Cahyaningsih             Pembelajaran peserta didik dalam pendidikan selalu mengalami kemajuan dan perkembangan ke arah yang lebih baik. Berbagai revolusi era yang terjadi membuat peradaban manusia terus berkembang. Dalam penerapan nilai-nilai budaya luhur dalam setiap pembelajaran, maka akan mudah peserta didik dalam mewariskan kebudayaan yang ada dan mengimplementasikan nilai-nilai budaya dala kehidupan sehari-hari. Perbedaan yang muncul dalam setiap diri peserta didik tidak menjadikan hambatan untuk setiap peserta didik dalam mengembangkan dirinya. Perkembangan karakter peserta didik dapat dilihat dan di nilai dari penerapan nilai-nilai luhur dalam kesehariannya. Ilustrasi nilai-nilai kultural (freepik.com/pikisuperstar)             Indonesia adalah salah sat...