Langsung ke konten utama

PERSPEKTIF SOSIAL, BUDAYA, EKONOMI, POLITIK DALAM PEMBELAJARAN

 

PERSPEKTIF SOSIAL, BUDAYA, EKONOMI, POLITIK DALAM PEMBELAJARAN

Refleksi MK Sosio-Kultural Topik 4

Putri Cahyaningsih

            Pembelajaran peserta didik dalam pendidikan selalu mengalami kemajuan dan perkembangan ke arah yang lebih baik. Berbagai revolusi era yang terjadi membuat peradaban manusia terus berkembang. Dalam penerapan nilai-nilai budaya luhur dalam setiap pembelajaran, maka akan mudah peserta didik dalam mewariskan kebudayaan yang ada dan mengimplementasikan nilai-nilai budaya dala kehidupan sehari-hari. Perbedaan yang muncul dalam setiap diri peserta didik tidak menjadikan hambatan untuk setiap peserta didik dalam mengembangkan dirinya. Perkembangan karakter peserta didik dapat dilihat dan di nilai dari penerapan nilai-nilai luhur dalam kesehariannya.


Ilustrasi nilai-nilai kultural(freepik.com/pikisuperstar)

            Indonesia adalah salah satu negara multikultural terbesar di dunia. Kenyataan ini dapat dilihat dari kondisi sosio-kultural maupun geografis yang begitu beragam dan luas. Keragaman ini diakui atau tidak akan dapat menimbulkan berbagai persoalan, seperti korupsi, kolusi, nepotisme, kemiskinan, kekerasan, perusakan lingkungan, separatisme, dan hilangnya rasa kemanusiaan untuk menghormati hak-hak orang lain. Multikultural ini pada akhirnya memunculkan perbedaan-perbedaan secara sosial di masyarakat dan perbedaan tersebut biasa dikenal dengan diversitas (Rohman, 2017). Perbedaan yang muncul dalam masyarakat dapat diterima dengan baik oleh satu orang dengan orang lain dengan menerapkan sikal toleransi antar sesama.

            Sebelum memasuki dalam pembahasan topik 3 ini saya berfikir akan mempelajari penerapan nilai sosio-kultural dalam setiap pembelajaran. Penerapan nilai sosio kultural ini sangat dianjurkan dalam setiap pembelajaran. Pendidikan tidak dapat dilepaskan dari kebudayaan dan hanya dapat terlaksana dalam suatu komunitas masyarakat. Karena, dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat akan selalu memperhatikan nilai-nilai budaya yang baru tanpa meninggalkan nilai-nilai budaya yang sudah ada. Pemahaman terhadap hal ini sangatlah penting, agar nilai-nilai yang terkandung dalam pendidikan dapat diajarkan sekaligus dipraktikkan dihadapan para peserta didik. Sehingga diharapkan melalui pengembangan pendidikan multikultural ini para peserta didik akan lebih mudah memahami pelajaran dan meningkatkan kesadaran mereka agar selalu berperilaku humanis, pluralis, dan demokratis (Rohman, 2017).

            Setelah saya mempelajari topik ini, Yang saya dapatkan mengenai konsep ini yakni dalam hal melakukan diskusi mengenai pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang menerapkan perspektif sosial, budaya, ekonomi, dan politik dalam pembelajaran dari berbagai referensi dan praktek dari pendidik-pendidik yang berpengalaman. Selain itu saya juga dapat menyimpulkan pentingnya menerapkan pendekatan pembelajaran dengan menggunakan perspektif sosial, budaya, ekonomi, dan politik kepada peserta didik. Karakter dapat dianggap sebagai nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, serta lingkungan, yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata karma, budaya, adat itiadat, dan estetika. Maka dari itu pentingnya penanaman karekter bernilai budaya luhur sangatlah penting, karena peserta didik diharapkan dapat membawa perubahan diri dan bangsa ke arah yang lebih baik.

            Dalam topik ini saya mempelajari mengenai pandangan dari setiap rekan saya terhadap materi perspektif sosio kultural dalam mempengaruhi pembelajaran. Selain itu juga diskusi mengenai kesiapan dari setiap anggota kelompok dalam menerapkan perspektif sosio kultural dalam pembelajaran. Keteladanan adalah perilaku dan sikap guru dan tenaga kependidikan yang lain dalam memberikan contoh terhadap tindakan-tindakan yang baik sehingga diharapkan menjadi panutan bagi peserta didik untuk mencontohnya (Nisak, n.d.). Maka dari itu kebiasaan berdiskusi dengan rekan saya ini lah salah satu upaya untuk memperdalam pengetahuan dan pada akhirnya dapat dijadikan bekal sebagai guru profesional. Dapat ditarik kesimpulan bahwasannya pembelajaran peserta didik dapat didukung dengan menggunakanmedia pembelajaran yang menarik. Seperti halnya penanaman nilai luhur kepada peserta didik yang dapat dicontohkan secara langsung dengan menggunakan media video maupun gambar yang berangkutan dengan topik pembahasan.

            Pada topik pembahasan 3 ini memiliki koneksi antar materi dengan mata kuliah lain yakni mengenai penerapan dari nilai sosio-kultural dalam pembelajaran. Setiap mata kuliah memiliki koneksi antar materinya, seperti berkoneksi dengan mata kuliah filosofi pendidikan, nilai kejuangan, pemahaman peserta didik, dan assesmen BK. Hal ini dibuktikan dengan pemahaman peserta didik yang berbagai macam karakteristiknya yang selalu ditanamkan nilai luhur dan toleransi pada setiap peserta didik agar selalu mewariskan nilai luhur budaya kepada generasi penerus.

            Manfaat pembelajaran ini bagi saya yakni dapat memperluas pengetahuan saya dalam mendalami karakteristik dari setiap peserta didik. Dengan memahami peserta didik lebih mendalam saya dapat memberikan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Dari diri saya saat ini saya memberikan kesiapan pada posisi masih perlu belajar lagi dan mamandang bahwasannya saya masih ingin mendalami pengetahuan ini dari berbagai referensi dan diskusi dengan teman maupun dosen. Adapun kesulitan/hambatan saya dalam memahami topic ini yakni beebrapa bagian yang sulit saya terapkan dan saya pahami. Akan tetapi hal tersebut dapat diminimalisir oleh ruang diskusi dan literasi bersama dengan rekan maupun dosen terkait.

Refleksi Materi PPG PRAJAB GEL.2 (Bimbingan dan Konseling)

 Sumber:

Nisak, C. (n.d.). SOSIOKULTURAL DALAM IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH DASAR. Universitas Negeri Yogyakarta.

Rohman, M. (2017). INTERNALISASI NILAI-NILAI SOSIO-KULTURAL BERBASIS ETNO-RELIGI DI MAN YOGYAKARTA III. Jurnal Penelitian Pendidikan Islam, 12, 31–56.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendekatan, Strategi, Metode, dan Teknik Pembelajaran yang Diterapkan Sebagai Scaffolding pada ZPD

  Pendekatan, Strategi, Metode, dan Teknik Pembelajaran yang Diterapkan Sebagai Scaffolding pada ZPD Refleksi Materi Perspektif Sosiso-Kultural Topik 5 Putri Cahyaningsih Kesulitan belajar siswa merupakan gangguan yang disebabkan oleh beberapa faktor (internal dan eksternal), berkaitan dengan ketidakmampuan belajar siswa yang mengakibatkan siswa tidak menguasai fakta, konsep, prinsip dan keterampilan dengan baik pada pelajaran tertentu, sehingga menunjukkan prestasi belajar yang rendah (Yunus, 2022) . Kesulitan belajar ini secara simultan mengakibatkan rendahnya motivasi belajar, terlihat dari kurangnya upaya belajar yang berorientasi pada proses dan kinerja serta nilai rata-rata hasil belajar yang rendah (Hasmidyani & Firmansyah, 2016) . Pada Awal sebelum pembelajaran ini dimulai, yang saya pikirkan sebelum memulai topik ini yakni saya mempelajari terlebih dahulu mengenai ZPD pada peserta didik pada topik sebelumnya. Dan saya memikirkan pada topik ini saya akan memaham...

PEMBELAJARAN PADA “ZONE OF PROXIMAL DEVELOPMENT (ZPD)”

  PEMBELAJARAN PADA “ZONE OF PROXIMAL DEVELOPMENT (ZPD)” REFLEKSI MATERI MK PERSPPEKTIF SOSIO-KULTURAL TOPIK 4 Putri Cahyaningsih https://images.app.goo.gl/zf4z9zcwjPT8w3Lu5             Keberagaman merupakan suatu hal yang harus kita hargai, perbedaan dalam setiap diri individu yang kita temui hendaknya dapat kita terima dengan besar hati. Keberagaman yang dimilki oleh setiap individu dapat muncul dan kita temui di berbagai situasi dan kondisi. Misalnya saja dalam bidang pendidikan, dalam bidang pendidikan nantinya akan kita temui lebih banyak perbedaan yang dibawa oleh siswa ke dalam kelas. Dalam materi topik 4 ini membahas mengenai Zone of proximal Development (ZPD) adalah daerah antara tingkat perkembangan sesunguhnya yang didefinisikan sebagai kemampuan memecahkan masalah secara mandiri maupun dengan bantuan orang lain (Sari, 2018) . Dalam pembelajaran ZPD ini siswa dapat memetakan kemampuan mana yang akan ingin dikem...