Langsung ke konten utama

Konsep Dasar Perspektif Sosio Kultural dalam Pendidikan

 

REFLEKSI TOPIK 2 MK.PRESPEKTIF SOSIO-KULTURAL

Konsep Dasar Perspektif Sosio Kultural dalam Pendidikan

Putri Cahyaningsih



https://mahasiswaindonesia.id/wp-content/uploads/2022/04/masalah-pendidikan-di-Indonesia-e1650146756775.jpg

            Perkembangan zaman mengantarkan masyarakat Indonesia mengalami perubahan, entah dari segi ekonomi, sosial maupun teknologi. Perubahan berbagai era yang terjadi menyebabkan karakteristik dan kepribadian asli bangsa Indonesia mulai terkikis dengan masuknya berbagai budaya asing. Budaya asing yang masuk ke Indonesia mudah diterima oleh masyarakat Indonesia karena sesuai dengan era yang sedang terjadi. Identitas dan karakteristik asli bangsa Indonesia mulai hilang sehingga diperlukan adanya suatu konsep yang dapat diinternalisasikan ke dalam sistem pendidikan untuk menyelamatkan sosial budaya asli nasional (Putri, 2020).

            Maka dari itu pentingnya menerapkan nilai-nilai luhur terhadap pembelajaran peserta didik. Hal ini dapat diupayakan dalam menjaga dan merawat kebudayaan Indonesia yang ada. Budaya yang diwariskan kepada peserta didik akan membentuk karakter kepribadian peserta didik yang baik dan dapat peduli terhadap setiap kebudayaan yang muncul. Pendidikan yang dibutuhkan oleh peserta didik yakni pendidikan yang selalu menanamkan nilai budaya luhur dan nilai yang berlandaskan kepada nilai pancasila yang ada dan berkembang di masyarakat.

            Pada topik 2 ini, membahas mengenai Konsep Dasar Perspektif Sosio Kultural dalam Pendidikan. Sebelum saya memulai pembelajaran topik 2 ini, saya beranggapan bahwa saya akan mempelajari mengenai penerapan konsep perspektif sosiokultural dalam pendidikan, cara memahami peserta didik yang beraneka ragam karaktersitiknya dan cara menyelesaikan permasalahan tersebut. Pada penerapan dalam pembelajaran dapat ditemukan berbagai macam karakteristik peserta didik yang berbeda-beda, dari segi sosial, ekonomi, budaya dan politiknya. Hal tersebut tidak menjadi hambatan bagi para peserta didik dalam mendapatkan pendidikan.Nilai-nilai luhur yang ada pada setiap diri anak, akan terbentuk sikap toleransi terhadap setiap perbedaan yang muncul.

            Dalam mempelajari topik 2 ini, saya lebih memahami mengenai pentingnya pendidikan menerapkan sikap toleransi dan budi pekerti kepada peserta didik yang beraneka ragam karakteristiknya. Sebagai pendidik harus bisa memahami semua karakter peserta didiknya. Selain itu, semua peserta didik itu memiliki hak dalam mendapatkan pendidikan, pendidikan yang layak akan didukung dengan fasilitas pendidikan yang baik dan mencukupi. Sebenarnya perbedaan yang muncul dari setiap peserta didik itu dapat ditutupi dan diterima oleh setiap warga sekolah dengan menerapkan sikap toleransi anatar sesama. Perilaku tidak membeda-bedakan antara satu dengan yang lain merupakan sekap yang perlu ditanamkan pada diri setiap peserta didik.

            Dalam topik ini saya dan rekan-rekan saya berbagai pengalaman mengajar yang luar biasa dari tenaga pendidik yang sangat membangkitkan semangat para calon pendidi seperti kami. Faktor budaya, sosial, politik dan ekonomi yang berbeda tidak menjadi penghalang untuk peserta didik dalam memperjuangkan haknya sebagai siswa. Dengan hati nurani yang baik dan panggilan jiwa dari hati, para pendidik dalam cerita tersebut dapat membanu siswa dalam berani untuk mengemukakan serta memperjuangkan haknya. Pendidik yang tulus, ikhlas dan penuh dengan toleransi akan menjadi teman yang nyaman dalam pendidikan peserta didik. Pendidik yang menggerakan hatinya sebagai wujud panggilan jiwa terhadap suatu pendidikan di Indonesia merupakan satu nilai luhur yang dapat memotivasi para  calon pendidik dalam mendidik generasi bangsa.

            Dalam ruang diskusi saya dan rekan saya bergantian dalam memberikan tanggapan dan idenya mengenai topik maupun tagihan yang ada. Hal ini sudah kami usahakan dan laksanakan sebagai wujud untuk menanamkan sikap perhatian dan peduli tehadap pendidikan di Indonesia. Sejauh ini yang saya pelajari yakni pentingnya mengajarkan kepada anak mengenai nilai budi pekerti dan toleransi antar satu teman dengan yang lain. Selain itu saya juga mempelajari mengenai pentingnya seorang pendidik dalam memahami keberagaman peserta didik dengan tidak mendiskriminasinya. Hal baru yang saya dapatkan yakni mengenai konsep SES, namun hal itu juga saya ingin mempejarainya secara lebih lanjut dan mendalam. Khususnya mengenai bagaimana SES dapat memberikan dampak terhadap pendidikan saat ini serta CHAT dalam perspektif pendidikan.

            Setiap pengetahuan maupun materi dari setiap mata kuliah itu terdapat kaitannya. Saya mempelajari dari materi perspektif sosio-kultural ini yakni ada koneksinya dengan materi dari mata kuliah lain. Karena mata kuliah yang lain juga membahas mengenai pentingnya penerapan nilai budaya dan budi pekerti luhur kepada peserta didik dalam pembelejarannya. Selain itu juga pentingnya pendidik dalam memahami latar belakang peserta didik yang berbeda-beda dan tidak mendiskriminasinya. Kesimpulannya yakni bahwasannya pendidikan tidak terlepas dari penerapan nilai-nilai budaya yang ada.

Manfaat yang saya dapatkan yakni pengetahuan awal sebagai modal untuk diri saya sebagai calon pendidik yang nantinya akan menghadapi peserta didik dengan berbagai macam karakteristiknya. Sejauh ini, setelah saya mempelajari topik-topik ini saya menilai diri saya sendiri berada pada angka kesiapan yang masih perlu belajar lagi, karena saya rasa saya masih ingin menerima materi secara mendetail dan banyak mengenai pengetahuan sosio-kultural ini yang akan saya terapkan dalam dunia pendidikan. Ketika saya sudah paham maka akan sangat membantu saya sebagai pendidik yang profesional. Untuk meningkatkan pemahaman saya, saya perlu memperbanyak literasi membaca, dan melakukan diskusi dengan rekan maupun dosen untuk membahas mengani materi ini secara mendetail.

Dalam menyelesaikan topik ini, pastinya tidak terlepas dari hambatan yang ada. Hambatan tersebut biasanya muncul dari diri sendiri yang kesulitan dalam memahami materi topik tersebut. Selain itu juga terdapat beberapa materi yang sulit say pahami dan kembangkan. Namun hal tersebut dapat diimbangi dengan adanya penjelasan dari dosen mengenai topik yang terkait dan adanya ruang diskusi bersama rekan-rekan dalam bertukar pendapat dan argumennya. Dengan adanya ini, dari materi yang kurang dipahami akan mudah untuk dipahami dkarena adanya penjelasan dari rekan maupun dosen.

Refleksi Materi PPG PRAJAB GEL.2 (Bimbingan dan Konseling)

Sumber:

Putri, A. A. (2020). Implementasi Sosiokultural berbasis Kontekstual pada Pembelajaran Menggambar Dua Dimensi Siswa Kelas Rendah Sekolah Dasar. 89–96.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendekatan, Strategi, Metode, dan Teknik Pembelajaran yang Diterapkan Sebagai Scaffolding pada ZPD

  Pendekatan, Strategi, Metode, dan Teknik Pembelajaran yang Diterapkan Sebagai Scaffolding pada ZPD Refleksi Materi Perspektif Sosiso-Kultural Topik 5 Putri Cahyaningsih Kesulitan belajar siswa merupakan gangguan yang disebabkan oleh beberapa faktor (internal dan eksternal), berkaitan dengan ketidakmampuan belajar siswa yang mengakibatkan siswa tidak menguasai fakta, konsep, prinsip dan keterampilan dengan baik pada pelajaran tertentu, sehingga menunjukkan prestasi belajar yang rendah (Yunus, 2022) . Kesulitan belajar ini secara simultan mengakibatkan rendahnya motivasi belajar, terlihat dari kurangnya upaya belajar yang berorientasi pada proses dan kinerja serta nilai rata-rata hasil belajar yang rendah (Hasmidyani & Firmansyah, 2016) . Pada Awal sebelum pembelajaran ini dimulai, yang saya pikirkan sebelum memulai topik ini yakni saya mempelajari terlebih dahulu mengenai ZPD pada peserta didik pada topik sebelumnya. Dan saya memikirkan pada topik ini saya akan memaham...

PEMBELAJARAN PADA “ZONE OF PROXIMAL DEVELOPMENT (ZPD)”

  PEMBELAJARAN PADA “ZONE OF PROXIMAL DEVELOPMENT (ZPD)” REFLEKSI MATERI MK PERSPPEKTIF SOSIO-KULTURAL TOPIK 4 Putri Cahyaningsih https://images.app.goo.gl/zf4z9zcwjPT8w3Lu5             Keberagaman merupakan suatu hal yang harus kita hargai, perbedaan dalam setiap diri individu yang kita temui hendaknya dapat kita terima dengan besar hati. Keberagaman yang dimilki oleh setiap individu dapat muncul dan kita temui di berbagai situasi dan kondisi. Misalnya saja dalam bidang pendidikan, dalam bidang pendidikan nantinya akan kita temui lebih banyak perbedaan yang dibawa oleh siswa ke dalam kelas. Dalam materi topik 4 ini membahas mengenai Zone of proximal Development (ZPD) adalah daerah antara tingkat perkembangan sesunguhnya yang didefinisikan sebagai kemampuan memecahkan masalah secara mandiri maupun dengan bantuan orang lain (Sari, 2018) . Dalam pembelajaran ZPD ini siswa dapat memetakan kemampuan mana yang akan ingin dikem...

PERSPEKTIF SOSIAL, BUDAYA, EKONOMI, POLITIK DALAM PEMBELAJARAN

  PERSPEKTIF SOSIAL, BUDAYA, EKONOMI, POLITIK DALAM PEMBELAJARAN Refleksi MK Sosio-Kultural Topik 4 Putri Cahyaningsih             Pembelajaran peserta didik dalam pendidikan selalu mengalami kemajuan dan perkembangan ke arah yang lebih baik. Berbagai revolusi era yang terjadi membuat peradaban manusia terus berkembang. Dalam penerapan nilai-nilai budaya luhur dalam setiap pembelajaran, maka akan mudah peserta didik dalam mewariskan kebudayaan yang ada dan mengimplementasikan nilai-nilai budaya dala kehidupan sehari-hari. Perbedaan yang muncul dalam setiap diri peserta didik tidak menjadikan hambatan untuk setiap peserta didik dalam mengembangkan dirinya. Perkembangan karakter peserta didik dapat dilihat dan di nilai dari penerapan nilai-nilai luhur dalam kesehariannya. Ilustrasi nilai-nilai kultural (freepik.com/pikisuperstar)             Indonesia adalah salah sat...