REFLEKSI TOPIK 2 MK.PRESPEKTIF SOSIO-KULTURAL
Konsep Dasar Perspektif Sosio Kultural dalam
Pendidikan
Putri
Cahyaningsih
Perkembangan
zaman mengantarkan masyarakat Indonesia mengalami perubahan, entah dari segi
ekonomi, sosial maupun teknologi. Perubahan
berbagai era yang terjadi menyebabkan karakteristik dan kepribadian asli bangsa
Indonesia mulai terkikis dengan masuknya berbagai budaya asing. Budaya asing
yang masuk ke Indonesia mudah diterima oleh masyarakat Indonesia karena sesuai
dengan era yang sedang terjadi. Identitas dan karakteristik asli bangsa
Indonesia mulai hilang sehingga diperlukan adanya suatu konsep yang dapat
diinternalisasikan ke dalam sistem pendidikan untuk menyelamatkan sosial budaya
asli nasional (Putri, 2020).
Maka
dari itu pentingnya menerapkan nilai-nilai luhur terhadap pembelajaran peserta
didik. Hal ini dapat diupayakan dalam menjaga dan merawat kebudayaan Indonesia
yang ada. Budaya yang diwariskan kepada peserta didik akan membentuk karakter
kepribadian peserta didik yang baik dan dapat peduli terhadap setiap kebudayaan
yang muncul. Pendidikan yang dibutuhkan oleh peserta didik yakni pendidikan
yang selalu menanamkan nilai budaya luhur dan nilai yang berlandaskan kepada
nilai pancasila yang ada dan berkembang di masyarakat.
Pada
topik 2 ini, membahas mengenai Konsep Dasar Perspektif Sosio Kultural dalam Pendidikan. Sebelum
saya memulai pembelajaran topik 2 ini, saya beranggapan bahwa saya akan
mempelajari mengenai penerapan konsep perspektif sosiokultural dalam pendidikan,
cara memahami peserta didik yang beraneka ragam karaktersitiknya dan cara
menyelesaikan permasalahan tersebut. Pada penerapan dalam pembelajaran dapat
ditemukan berbagai macam karakteristik peserta didik yang berbeda-beda, dari
segi sosial, ekonomi, budaya dan politiknya. Hal tersebut tidak menjadi
hambatan bagi para peserta didik dalam mendapatkan pendidikan.Nilai-nilai luhur
yang ada pada setiap diri anak, akan terbentuk sikap toleransi terhadap setiap
perbedaan yang muncul.
Dalam mempelajari topik 2 ini, saya lebih
memahami mengenai pentingnya pendidikan menerapkan sikap toleransi dan budi
pekerti kepada peserta didik yang beraneka ragam karakteristiknya. Sebagai
pendidik harus bisa memahami semua karakter peserta didiknya. Selain itu, semua
peserta didik itu memiliki hak dalam mendapatkan pendidikan, pendidikan yang
layak akan didukung dengan fasilitas pendidikan yang baik dan mencukupi.
Sebenarnya perbedaan yang muncul dari setiap peserta didik itu dapat ditutupi
dan diterima oleh setiap warga sekolah dengan menerapkan sikap toleransi anatar
sesama. Perilaku tidak membeda-bedakan antara satu dengan yang lain merupakan
sekap yang perlu ditanamkan pada diri setiap peserta didik.
Dalam topik ini saya dan rekan-rekan saya berbagai
pengalaman mengajar yang luar biasa dari tenaga pendidik yang sangat
membangkitkan semangat para calon pendidi seperti kami. Faktor budaya, sosial,
politik dan ekonomi yang berbeda tidak menjadi penghalang untuk peserta didik
dalam memperjuangkan haknya sebagai siswa. Dengan hati nurani yang baik dan
panggilan jiwa dari hati, para pendidik dalam cerita tersebut dapat membanu
siswa dalam berani untuk mengemukakan serta memperjuangkan haknya. Pendidik
yang tulus, ikhlas dan penuh dengan toleransi akan menjadi teman yang nyaman dalam
pendidikan peserta didik. Pendidik yang menggerakan hatinya sebagai wujud
panggilan jiwa terhadap suatu pendidikan di Indonesia merupakan satu nilai
luhur yang dapat memotivasi para calon
pendidik dalam mendidik generasi bangsa.
Dalam ruang diskusi saya dan rekan saya bergantian dalam
memberikan tanggapan dan idenya mengenai topik maupun tagihan yang ada. Hal ini
sudah kami usahakan dan laksanakan sebagai wujud untuk menanamkan sikap
perhatian dan peduli tehadap pendidikan di Indonesia. Sejauh ini yang saya
pelajari yakni pentingnya mengajarkan kepada anak mengenai nilai budi pekerti
dan toleransi antar satu teman dengan yang lain. Selain itu saya juga
mempelajari mengenai pentingnya seorang pendidik dalam memahami keberagaman
peserta didik dengan tidak mendiskriminasinya. Hal baru yang saya dapatkan
yakni mengenai konsep SES, namun hal itu juga saya ingin mempejarainya secara
lebih lanjut dan mendalam. Khususnya mengenai bagaimana SES dapat memberikan
dampak terhadap pendidikan saat ini serta CHAT dalam perspektif pendidikan.
Setiap pengetahuan maupun materi dari setiap mata kuliah
itu terdapat kaitannya. Saya mempelajari dari materi perspektif sosio-kultural
ini yakni ada koneksinya dengan materi dari mata kuliah lain. Karena mata
kuliah yang lain juga membahas mengenai pentingnya penerapan nilai budaya dan
budi pekerti luhur kepada peserta didik dalam pembelejarannya. Selain itu juga
pentingnya pendidik dalam memahami latar belakang peserta didik yang
berbeda-beda dan tidak mendiskriminasinya. Kesimpulannya yakni bahwasannya
pendidikan tidak terlepas dari penerapan nilai-nilai budaya yang ada.
Manfaat yang saya dapatkan yakni pengetahuan awal sebagai
modal untuk diri saya sebagai calon pendidik yang nantinya akan menghadapi
peserta didik dengan berbagai macam karakteristiknya. Sejauh ini, setelah saya
mempelajari topik-topik ini saya menilai diri saya sendiri berada pada angka
kesiapan yang masih perlu belajar lagi, karena saya rasa saya masih ingin
menerima materi secara mendetail dan banyak mengenai pengetahuan sosio-kultural
ini yang akan saya terapkan dalam dunia pendidikan. Ketika saya sudah paham
maka akan sangat membantu saya sebagai pendidik yang profesional. Untuk
meningkatkan pemahaman saya, saya perlu memperbanyak literasi membaca, dan melakukan
diskusi dengan rekan maupun dosen untuk membahas mengani materi ini secara
mendetail.
Dalam menyelesaikan topik ini, pastinya tidak terlepas dari hambatan
yang ada. Hambatan tersebut biasanya muncul dari diri sendiri yang kesulitan
dalam memahami materi topik tersebut. Selain itu juga terdapat beberapa materi
yang sulit say pahami dan kembangkan. Namun hal tersebut dapat diimbangi dengan
adanya penjelasan dari dosen mengenai topik yang terkait dan adanya ruang
diskusi bersama rekan-rekan dalam bertukar pendapat dan argumennya. Dengan
adanya ini, dari materi yang kurang dipahami akan mudah untuk dipahami dkarena
adanya penjelasan dari rekan maupun dosen.
Refleksi Materi PPG PRAJAB GEL.2
(Bimbingan dan Konseling)
Sumber:
Putri, A. A. (2020). Implementasi Sosiokultural berbasis Kontekstual pada Pembelajaran Menggambar Dua Dimensi Siswa Kelas Rendah Sekolah Dasar. 89–96.
😁😁🤩🤩
BalasHapusKeren, sangat bermanfaat😊
BalasHapus