REFLEKSI
TOPIK 6 MK. PERSPEKTIF SOSIO-KULTURAL
“Isu-Isu
Penyelenggaraan Pendidikan dan Pembelajaran di Sekolah”
Putri Cahyaningsih
sumber: https://1.bp.blogspot.com/TVhFR9Zz1HM/YCQTClfWAAI/AAAAAAAAVps/OOmbIRybljIses8grjH5hx0Vlv9aIidPgCLcBGAsYHQ/s448/Pengertian%2BPendidikan%252C%2BTujuan%2Bdan%2BIsu%2BPendidikan.jpg
Pembelajaran
topik selanjutnya yakni membahas mengenai Isu-isu penyelenggaraan pendidikan
dan pembelajaran di sekolah. Sebelum memulai proses pembelajaran pada topik
ini, yang saya pikirkan yakni terkait pendidikan multikultural dengan berbagai
isu-isu yang terjadi dalam penyelenggaraan pengajaran dan pendidikan di
sekolah. Dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara di Indonesia banyak isu yang tumbuh dan berkembang dan
ia muncul hampir di setiap bidang kehidupan, salah satunya yakni pada bidang
pendidikan. Maka dari itu peran dari para generasi muda yakni meningkatkan mutu
pendidikan di Indonesia (Lubna, 2013).
Dalam
topik ini saya mempelajari terkait isu-isu penyelenggaraan pendidikan dan
pembelajaran di sekolah dalam perspektif sosial, budaya, ekonomi, dan politik. Dari berbagai faktor penanggulangan, upaya
yang lebih menyentuh sebetulnya adalah di bidang pendidikan yaitu memperkuat
identatitas bersama. Upaya itu mempunyai dampak positif yaitu tertanamnya
nilai-nilai nasionalisme, kekeluargaan serta sikap saling menghormati. Tenaga
kependidikan serta konselor harus diperbanyak, karena dengan banyaknya tenaga
pendidikan dan konselor akan dapat membantu pendidikan menjadi lebih baik
dengan memiliki kualitas dan kuantitas peserta didik yang pancasila.
Dalam topik
ini terdapat ruang kolaborasi, saya dan rekan-rekan saya mempelajari pandangan
masing-masing kelompok terkait Isu-isu penyelenggaraan pendidikan dan
pembelajaran di sekolah dalam perspektif sosial, budaya, ekonomi dan politik
yang mempengaruhi proses pendidikan serta pembelajaran, kesiapan mengajar,
serta persamaan dan perbedaan mengajar dengan memperhatikan isu-isu tersebut.
Dalam ruang kolaborasi ini saya dapat belajar dalam bediskusi dan menyelesaikan
suatu masalah yang menjadi pokok pembahasan dengan mempertimbangkan pandapat
dari setiap anggota kelompok. Dengan banyakanya pandangan dari setiap anggota
kelompok saya, saya dapat memiliki berbagai pengetahuan baru dan solusi baru
dalam menyelesaikan permasalahan yang ada. Dari ruang kolaborasi ini saya dan
teman saya belajar untuk menyampaikan pandangan dan ide-ide baru demi penyelesaian
isi-isu penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran di sekolah.
Setelah
itu, terdapat juga ruang demonstrasi. Beberapa hal penting yang dapat
dipelajari dari proses demonstrasi kontekstual dengan topik ini antara lain,
Pemahaman yang lebih mendalam tentang isu-isu sosial, budaya, ekonomi, dan
politik yang mempengaruhi pendidikan dan pembelajaran di sekolah. Demonstrasi
kontekstual dapat membantu saya untuk memahami secara lebih konkret bagaimana
faktor-faktor tersebut mempengaruhi sistem pendidikan dan pembelajaran di
masyarakat. Dalam hal ini saya juga belajar dalam menyampaikan dengan
pengemasan materi yang baik dan menarik. Dari hasil diskusi kelompok yang
dilakukan, terdapat penemuan mengenai Latar belakang munculnya konflik isu-isu penyelenggaraan pendidikan yakni
dipicu oleh melemahnya identitas bersama dan menonjolnya perbedaan kepentingan,
agama, dan budaya yang akar permasalahannya adalah belum dihayati dan diamalkan
ideologi negara dan bangsa secara baik dan utuh. Langkah-langkah penyelesaian
konflik telah banyak dilakukan, seperti pengenalan negara kepada peserta didik,
penanaman sikap nasionalisme, jiwa pancasila serta pelaksanaan kebiasaan di
lingkungan sekolah maupun masyarakat dengan berbagai perilaku sesuai dengan
para pahlawan kita (Hasan, 1999).
Hal baru
yang dapat saya pelajari dari topik ini yaitu dapat memahami isu-isu mengenai
penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran di sekolah dalam perspektif sosial,
budaya, ekonomi dan politik, serta cara menyikapi serta menerapkan ilmu yang
saya dapatkan ketika mempelajari topik ini dalam sekolah. Guru profesional
adalah guru yang memiliki pengetahuan yang dalam tentang pekerjaannya yang
diperoleh dari latihan atau pendidikan khusus keguruan. Selain memiliki kemampuan dan keahlian khusus
dalam bidang keguruan, terdidik dan terlatih, Guru profesional juga memiliki
pengalaman yang kaya di bidangnya, sehingga mampu melaksanakan tugas dan
fungsinya sebagai guru dengan kemampuan maksimal dengan memperhatikan kebutuhan
dari setiap peserta didik.
Pada
topik pembahasan ini terdapat kesinambungan dengan materi kuliah yang lainnya. Koneksi
antar materi yang saya temui yaitu saya belajar dalam menghubungkan pengetahuan
yang saya dapat pada materi sosio kultur dengan materi pada mata kuliah lain
yang saling berkaitan dan berkisanambungan dengan tujuan untuk lebih memahami
peserta didik dan segala kebutuhannya dan perbedaanya. Manfaat yang saya
dapatkan dalam mata kuliah ini yaitu mendapatkan pengetahuan baru yang lebih
dalam mengenai pemahaman peserta didik melalui latar belakang sosial, budaya,
politik, dan ekonomi sehingga mampu mengenali potensi yang dimiliki oleh
peserta didik dari berbagai sudut pandang. Untuk kesiapan saya berada di
kategori 7, karena masih memerlukan pengalaman secara nyata ketika menjadi guru
nantinya. Usaha yang perlu ditingkatkan yaitu terus mengembangkan skill praktek
keilmuan BK dan juga menambah literasi dan wawasan mengenai isu-isu terkini
dalam pendidikan.
Refleksi Materi PPG Prajab Gel. 2 (Bimbingan dan Konseling)
SUMBER:
Hasan, H. (1999). Peranan Pendidikan dalam Menghadapi
Berbagai Isu Strategis Pembangunan di Indonesia. Demokrasi, 5(22),
155–169.
Lubna. (2013). Isu-isu pendidikan
di indonesia: inovasi kurikulum dan peningkatan profesionalitas guru. Society,
vii, 15–25.
Komentar
Posting Komentar