Langsung ke konten utama

PENGGUNAAN MEDIA KERTAS SEBAGAI PROSES ASSESMEN MENGETAHUI KEBUTUHAN PESERTA DIDIK

 

PENGGUNAAN MEDIA KERTAS SEBAGAI PROSES ASSESMEN MENGETAHUI KEBUTUHAN PESERTA DIDIK
Oleh: Putri Cahyaningsih

Mahasiswi PPG Prajabatan

Universitas Veteran Bangun Nusantara


            Permasalahan pada remaja akan selalu mempengaruhi kepribadian serta kebiasaan dari setiap diri remaja. Setiap diri pastinya akan selalu dihadirkan dengan berbagai persoalan permasalahan yang sangat berkaitan dengan kehidupan. Begitu juga dengan lingkungan sekolah, pada lingkungan sekolah, Guru BK akan selalu dihadapkan dengan berbagai permasalahan peserta didik. Permasalahan peserta didik yang banyak dan berbagai macam ini lah yang akan menjadi tugas utama seorang Guru BK dalam menyelesaikan satu persatu permasalahan yang dihadapi oleh peserta didik.

            Berdasarkan dari pengalaman dan pandangan penulis, permasalahan peserta didik yang kebanyakan dialami oleh mereka yakni permasalahan keluarga, karir dan mungkin datang juga dari masalah dengan temannya sendiri. Namun pada pemberian layanan BK kali ini saya akan membahas mengenai permasalahan peserta didik secara lebih luas. Permasalahann yang terjadi pada peserta didik ini biasannya mengenai kebingungan peserta didik dalam menentukan studi lanjut, mengenai biaya yang digunakan dalam memenuhi kebutuhan pembayaran di sekolah, maupun permasalahan bullying peserta didik yang pada akhirnya menyebabkan korban bullying menjadi murung dan tidak berani mengungkapkan perasaannya.

            Ketidakberanian Peserta didik dalam mengungkapkan permasalahan ini biasannya peserta didik merasa malu, merasa tidak ada tempat atau teman yang bisa diajak untuk bercerita/curhat maupun peserta didik yang memiliki sifat introvert. Hal ini menjadikan Guru BK kesulitan dalam memberikan layanan kepada peserta didik. Selain itu, hal ini juga menyebabkan Guru BK tidak mengetahui kebutuhan peserta didik yang senyatanya. Padahal dari sini Peran Guru BK di sekolah sangatlah penting, Guru BK di Sekolah bertugas dalam membantu peserta didik yang memiliki masalah serta memberi pengetahuan kepada peserta didik dalam pencegahan sesuatu hal yang negative maupun kenakalan remaja lainnya.

Ketika pelaksanaan layanan konseling kelompok, tidak semua peserta didik bersedia dalam menyampikan permasalahannya secara terperinci. Makah hal ini juga menyulitkan dan mengahambat proses konseling kelompok. Berdasarkan pengalaman diatas, dilema penulis mulai muncul, apabila hal ini terjadi seterusnya, maka akan menyulitkan Guru BK dalam memberikan layanan kepada peserta didik dan Guru BK tidak mengetahui kebutuhan yang senyatanya. Dalam upaya meningkatkan kualitas pemberian layanan Guru BK kepada peserta didik agar lebih efektif, maka penulis mencoba salah satu hal sebagai upaya solusi dari permasalahan diatas.

Penggunaan media kertas sebagai upaya assesmen dan mengetahui kebutuhan peserta didik ini saya terapkan pada kelas X, Hal ini bertujuan sebagai tempat maupun wadah peserta didik dalam menuliskan semua perasaan maupun permasahalan yang sedang mereka alami. Permasalahan ini bisa dituliskan secara detail dan rinci agar memudahkan Guru BK dalam menganalisis permasalahan dan kebutuhan peserta didik.

Hasil Tulisan Perasaan/Permasalahan Peserta Didik

Penerapan media ini saya berikan kepada peserta didik dengan membuat kesepakatan diawal, yakni semua permasalahan yang mereka tuliskan akan sangat dijaga kerahasiannya. Penggunaan Media ini saya lihat sudah berhasil dan sangat efektif, terlihat dari hasil tulisan peserta didik di dalam kertas mereka sanmgat antusias dalam menulisakan perasaan yang sedang dialaminya. Dari sini Guru BK dapat melihat permasalahan peserta didik yang sedang dialaminya dan mengetahui kebutuhan peserta didik. Maka dari itu hal tersebut sangatlah membantu Guru BK dalam memberikan materi maupun layanan kepada peserat didik. Karena materi dan layanan yang diberikan kepada peserta didik sesuai dengan apa yang mereka butuhkan. Dengan hal ini Guru BK dapat menjalankan tugasnya sebagai pembantu memecahkan masalah peserta didik dan peserta didik pun merasa sangat terbantu oleh Guru BK.








Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendekatan, Strategi, Metode, dan Teknik Pembelajaran yang Diterapkan Sebagai Scaffolding pada ZPD

  Pendekatan, Strategi, Metode, dan Teknik Pembelajaran yang Diterapkan Sebagai Scaffolding pada ZPD Refleksi Materi Perspektif Sosiso-Kultural Topik 5 Putri Cahyaningsih Kesulitan belajar siswa merupakan gangguan yang disebabkan oleh beberapa faktor (internal dan eksternal), berkaitan dengan ketidakmampuan belajar siswa yang mengakibatkan siswa tidak menguasai fakta, konsep, prinsip dan keterampilan dengan baik pada pelajaran tertentu, sehingga menunjukkan prestasi belajar yang rendah (Yunus, 2022) . Kesulitan belajar ini secara simultan mengakibatkan rendahnya motivasi belajar, terlihat dari kurangnya upaya belajar yang berorientasi pada proses dan kinerja serta nilai rata-rata hasil belajar yang rendah (Hasmidyani & Firmansyah, 2016) . Pada Awal sebelum pembelajaran ini dimulai, yang saya pikirkan sebelum memulai topik ini yakni saya mempelajari terlebih dahulu mengenai ZPD pada peserta didik pada topik sebelumnya. Dan saya memikirkan pada topik ini saya akan memaham...

PEMBELAJARAN PADA “ZONE OF PROXIMAL DEVELOPMENT (ZPD)”

  PEMBELAJARAN PADA “ZONE OF PROXIMAL DEVELOPMENT (ZPD)” REFLEKSI MATERI MK PERSPPEKTIF SOSIO-KULTURAL TOPIK 4 Putri Cahyaningsih https://images.app.goo.gl/zf4z9zcwjPT8w3Lu5             Keberagaman merupakan suatu hal yang harus kita hargai, perbedaan dalam setiap diri individu yang kita temui hendaknya dapat kita terima dengan besar hati. Keberagaman yang dimilki oleh setiap individu dapat muncul dan kita temui di berbagai situasi dan kondisi. Misalnya saja dalam bidang pendidikan, dalam bidang pendidikan nantinya akan kita temui lebih banyak perbedaan yang dibawa oleh siswa ke dalam kelas. Dalam materi topik 4 ini membahas mengenai Zone of proximal Development (ZPD) adalah daerah antara tingkat perkembangan sesunguhnya yang didefinisikan sebagai kemampuan memecahkan masalah secara mandiri maupun dengan bantuan orang lain (Sari, 2018) . Dalam pembelajaran ZPD ini siswa dapat memetakan kemampuan mana yang akan ingin dikem...

PERSPEKTIF SOSIAL, BUDAYA, EKONOMI, POLITIK DALAM PEMBELAJARAN

  PERSPEKTIF SOSIAL, BUDAYA, EKONOMI, POLITIK DALAM PEMBELAJARAN Refleksi MK Sosio-Kultural Topik 4 Putri Cahyaningsih             Pembelajaran peserta didik dalam pendidikan selalu mengalami kemajuan dan perkembangan ke arah yang lebih baik. Berbagai revolusi era yang terjadi membuat peradaban manusia terus berkembang. Dalam penerapan nilai-nilai budaya luhur dalam setiap pembelajaran, maka akan mudah peserta didik dalam mewariskan kebudayaan yang ada dan mengimplementasikan nilai-nilai budaya dala kehidupan sehari-hari. Perbedaan yang muncul dalam setiap diri peserta didik tidak menjadikan hambatan untuk setiap peserta didik dalam mengembangkan dirinya. Perkembangan karakter peserta didik dapat dilihat dan di nilai dari penerapan nilai-nilai luhur dalam kesehariannya. Ilustrasi nilai-nilai kultural (freepik.com/pikisuperstar)             Indonesia adalah salah sat...